Korban tewas akibat letusan Gunung Merapi yang mengeluarkan awan panas 'wedhus gembel' terus bertambah. Korban tewas diduga akibat luka bakar serius yang disebabkan awan panas pada 26 Oktober lalu.
"Total meninggal dunia 44 orang," kata Staf Khusus Presiden Bidang Penanganan Bencana Alam dan Sosial, Andi Arief, dalam akun twitter-nya, Kamis 4 November 2010.
Menurut Andi Arief, korban tewas itu terdiri dari 40 orang di Sleman, DIY, dua orang di Magelang, Jawa Tengah, dan dua orang di Boyolali, Jawa Tengah. Sebagian korban tewas diduga akibat luka bakar pasca awan panas pada letusan pertama. Sedangkan untuk korban luka mencapai 119 orang. Jumlah itu terdiri dari 13 orang luka di Sleman dan 106 lainnya di Magelang. "Total pengungsi mencapai 80.136 orang," ujar dia.
Jumlah pengungsi itu terdiri atas 22.591 pengungsi di Sleman, 39.855 pengungsi di Magelang, 6.454 pengungsi di Boyolali, dan 11.236 pengungsi di Klaten.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, upaya penanganan yang dilakukan pada hari ini adalah melanjutkan pemenuhan kebutuhan dasar untuk pengungsi berupa makanan, selimut, tenda, MCK, alas tidur dan masker. Namun, masih ada beberapa tempat pengungsian yang membutuhkan tambahan sarana MCK.
Kondisi kesehatan pengungsi mulai terganggu penyakit seperti infeksi saluran pernafasan atas, gatal-gatal, penyakit otot dan pegal-pegal. Langkah-langkah yang telah dilakukan adalah perawatan dan pengobatan, penyuluhan ‘perilaku hidup bersih, perbaikan sanitasi lingkungan, perbaikan gizi, dan antisipasi datangnya penyakit.
sumber: http://nasional.vivanews.com/news/read/186891-44-tewas--80-ribu-mengungsi-akibat-merapi
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment