Amerika Punya Nuklir di Belanda, Rilis WikiLeaks

Posted by M@storo on Tuesday, November 30, 2010

Situs WikiLeaks bikin geger lagi dengan rilis terbarunya yang masih terkait pembongkaran dokumen rahasia diplomatik secara bertahap.

Kali ini, Senin (29/11/2010), organisasi yang didirikan Julian Assange itu merilis informasi sensitif soal proyek senjata nuklir Amerika Serikat di Eropa.

Itu terungkap lewat memo dari Duta Besar AS untuk Jerman yang diunggah WikiLeaks pada laman ini.

Dalam sebuah diskusi tentang penarikan senjata AS dari Eropa, memo tersebut menyatakan: "Penarikan senjata nuklir dari Jerman dan mungkin dari Belgia dan Belanda bisa sangat mempersulit secara politik bagi Turki untuk mempertahankan cadangannya sendiri."

Memo itu ditulis oleh Duta Besar AS, Philip Murphy pada November 2009. Kerajaan tidak pernah menyatakan bahwa nuklir tersebut berada di negeri Belanda.

Anggota Parlemen dari Partai Sosialis Belanda, Harry van Bommel, mendesak kepada pemerintah agar tidak lagi diam, dan mengakui keberadaan nuklir tersebut.

Menurut koran Volkskrant, WikiLeaks memiliki 3.021 memo yang dikirim oleh Duta Besar AS di Den Haag, namun belum dipublikasikan.

Arab Saudi Angkat Bahu

Hampir semua negara yang menjadi perhatian Amerika Serikat tercantum dalam dokumen rahasia yang bocor di situs Wkileaks, termasuk Arab saudi. Namun Juru bicara Departemen Luar Negeri Arab Saudi angkat bahu saat dimintai komentar. "Memo itu tak menjadi perhatian kami," ujar juru bicara Deplu Saudi, Osama al-Naqli.

Menurutnya, kerajaan tidak memiliki wawasan tentang keaslian dokumen dan "kami tidak dapat berkomentar mengenai mereka. "

Sebuah dokumen yang bocor dijelaskan seorang pejabat Saudi mengingatkan para diplomat AS nasihat yang diberikan oleh Raja Abdullah bahwa Amerika harus menyerang Iran untuk 'memotong kepala ular' dan melumpuhkan program nuklirnya.

Meskipun Arab Saudi yang berhaluan Sunni berseberangan dengan Iran yang syiah, namun, para pejabat Saudi selama ini jarang berbicara secara terbuka tentang keprihatinan mereka terhadap program nuklir Iran.

Bocoran WikiLeaks Cuma Permainan

Mahmoud Ahmadinejad tidak percaya kalau rentetan informasi yang dipublikasikan WikiLeaks dan sejumlah media Barat mengenai data rahasia pemerintah AS merupakan "bocoran." Presiden Iran itu malah menganggap Washington sengaja "melepas" informasi-informasi itu, yang diklaim sebagai data sensitif.

Saat ditanya jurnalis stasiun televisi Press TV dalam suatu jumpa pers di Teheran, Senin 29 November 2010, mengenai bocoran informasi WikiLeaks, Ahmadinejad langsung menyergah, "Biarkan saya meralat. Materi itu bukan bocor, melainkan dilepas secara terorganisir."

"Pemerintah AS melepas data-data itu, yang tidak memiliki nilai legal dan tidak akan memiliki dampak politis atas kepentingan mereka," tutur Ahmadinejad

Dia pun menilai WikiLeaks itu hanya suatu permainan yang tidak perlu dikomentari dan tidak ada yang mau buang-buang waktu mengkajinya.

Maka, Ahmadinejad tidak mau ambil pusing atas bocoran dari WikiLeaks yang menyebutkan bahwa sejumlah negara Arab di Timur Tengah mendesak AS menyerang Iran dan mengenai kesiapan Israel untuk menggempur negara di Teluk Parsi itu karena dicurigai mengembangkan senjata nuklir.

"Negara-negara di kawasan itu seperti sahabat dan saudara. Informasi yang menyimpang itu tidak akan mengganggu hubungan mereka," kata Ahmadinejad.

Sumber:

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment