Badai Matahari Pernah Terjadi pada 1 September 1859

Posted by M@storo on Sunday, November 28, 2010

Banyak yang menghubungkan antara badai matahari dengan isu kiamat 2012 dari ramalan Suku Maya. Sebuah ramalan kuno yang didukung oleh ilmu pengetahuan modern, kita bisa bayangkan akibatnya. tentu saja bagi para penggemar teori kiamat 2012, kemungkinan Matahari meletus dan merusak Bumi ini sangatlah menarik.

Menurut ramalan suku Maya , dunia akan berakhir tahun 2012. Siklus 11 tahunan Matahari yang akan terjadi di tahun 2012 nanti, kemudian dikaitkan dengan siklus kalender suku Maya yang dianggap berakhir tahun 2012. Beberapa prediksi mengatakan siklus Matahari tersebut akan lebih kuat dibanding maksimum yang terjadi tahun 2002-2003.

Badai Matahari Terkuat yang Pernah Terjadi

Badai matahari atau solar storm adalah siklus kegiatan peledakan dahsyat dari masa puncak kegiatan bintik matahari (sunspot), yang biasanya setiap 11 tahun akan memasuki periode aktivitas badai matahari.

Badai matahari dahsyat pernah terjadi pada tahun 1859. Kejadian yang dikenal sebagai Solar Superstorm atau Event Carrington ini adalah badai matahari paling kuat yang tercatat dalam sejarah manusia.

1 September 1859, pagi hari, Richard Carrington, seorang astronom terkenal Inggris tengah mengamati matahari. Dengan menggunakan alat filter, dia mempelajari permukaan matahari melalui teleskopnya. Dia sangat terperanjat saat mengetahui ada kilatan cahaya terang keluar dari permukaan matahari. Tanpa diketahuinya, pada hari itu telah terjadi badai matahari yang diprediksikan dunia akan terulang kembali pada 1 September 2012.

Carrington mencatat titik cahaya terang yang merupakan awan plasma menuju ke bumi. Sekitar 48 jam kemudian dampaknya mulai terasa luar biasa. Miliaran aurora menyinari langit malam di bumi. Cahayanya sungguh kuat sehingga membuat kita mampu membaca di tengah malam.

Badai magnetik

Pada tanggal 1-2 september 1859, badai geomagnetik terbesar dalam catatan sejarah manusia terjadi. Aurora terlihat di seluruh dunia, terutama di atas kawasan Karibia.

Langit di atas Rocky Mountain, California, bersinar sangat erah sehingga para pekerja tambang emas terbangun dan mulai menyiapkan sarapan pagi lebih awal dari biasanya akibat cahaya terang yang mereka sangka sudah pagi hari. Padahal jam di saat itu masih menunjukkan pukul 2 dini hari.

Sistem telegraf di seluruh Eropa dan Amerika Utara gagal. Sejumlah operator telegraf menerima kejutan listrik tak beraturan akibat arus listrik matahari menghantam jaringan telekomunikasi. Kawat-kawat telegraf memercikan bunga api dan kertas telegraf secara spontan terbakar. Beberapa sistem telegraf tampaknya terus mengirim dan menerima pesan meskipun telah terputus dari pasokan listrik mereka. Saat itu dunia seakan-akan bermandikan listrik.

Dari 28 Agustus 1859 sampai 2 September, sejumlah sunspot dan solar flare diamati di matahari. Tepat sebelum tengah hari pada tanggal 1 September, astronom Inggris Richard Carrington mengamati letusan (flare) terbesar, [3] yang menimbulkankan terjadinya semburan massa korona (coronal mas ejection /CME) yang mengarah langsung ke bumi, hanya dalam waktu 18 jam. Hal ini luar biasa karena perjalanan seperti ini biasanya memakan waktu 3 - 4 hari. Semburan ini bergerak lebih cepat karena sebelumnya telah ada semburan yang membersihkan jalannya.

Kutub es menunjukkan bukti bahwa peristiwa sebesar ini - yang diukur dengan radiasi proton energi tinggi, bukan efek geomagnetik - terjadi sekitar sekali per 500 tahun.

Badai dengan dampak yang lebih kecil terjadi pada tahun 1921, dan 1960 ketika dilaporkan telah terjadi gangguan radio secara luas.

Bagaimana Dengan Badai Matahari 2012?

Bagaimana dengan Badai Matahari tahun 2012? Berikut ini pendapat LAPAN (dikutip dari detiknews.com)

"LAPAN memperkirakan puncak aktivitas matahari akan terjadi antara 2012 hingga 2015. Pada puncak siklusnya, aktivitas matahari akan tinggi dan terjadi badai matahari," ujar Kabag Humas Lapan Elly Kuntjahyowati dalam rilis yang diterima detikcom.

Flare tersebut, imbuhnya, merupakan salah satu aktivitas matahari selain medan magnet, bintik matahari, lontaran massa korona, angin surya dan partikel energetik. Ledakan-ledakan matahari itu, bisa sampai ke bumi. Namun, flare yang diperkirakan akan terjadi itu tak akan langsung membuat dunia hancur.

"Masyarakat banyak yang menghubungkan antara badai matahari dengan isu kiamat 2012 dari ramalan Suku Maya. Ternyata dari hasil pengamatan Lapan, badai matahari tidak akan langsung menghancurkan peradaban dunia," imbuhnya.

Efek badai tersebut, lanjut dia, yang paling utama berdampak pada teknologi tinggi seperti satelit dan komunikasi radio. Satelit dapat kehilangan kendali dan komunikasi radio akan terputus.

"Efek lainnya, aktivitas matahari berkontribusi pada perubahan iklim. Ketika aktivitas matahari meningkat maka matahari akan memanas. Akibatnya suhu bumi meningkat dan iklim akan berubah," jelas Elly.

Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim. Dampak ekstremnya, bisa menyebabkan kemarau panjang. Namun hal ini masih dikaji oleh para peneliti.

Sumber:

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment